Pekanbaru - Himpunan Mahasisa Riau (HIMARI) turun kejalan melakukan aksi damai ke kantor Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, Rabu (27/1/21).
"Aksi yang dilakukan oleh para aktivis muda Riau ini beranjak dari kegerahan terhadap adanya dugaan praktek menyimpang dalam pengurusan surat tanah yang di lakukan oleh oknum BPN Pekanbaru.
Dalam aksinya, HIMARI membawa 5 tuntutan diantaranya
1. Berantas mafia tanah di kota pekanbaru
2. Naikkan Status tersangka Kepala Kantor Pertanahan (KAKANTAH) kota Pekanbaru Bapak Ronal Lumban Gaol menjadi tersangka dalam pelanggaran pasal 264 ayat 1 KUHAP tentang penerbitan data otentik palsu diatas putusan MA RI.
3. Meminta kepada penyidik Polda Riau agar dapat segera mengirimkan surat Pemberitahuan Dimulai Penyidikan (Spdp) ke Kejati Riau.
4. Pecat Bapak Lumban Gaol dari Kepala Kantor pertanahan Kota Pekanbaru.
5. Usut tuntas semua oknum-oknum Badan Pertanahan nasional (BPN) yang terlibat dalam penerbitan hak Guna Bangunan (HGB) Hotel Royal Asnof.
Tuntutan yang di usung oleh Himpunan Mahasiswa Riau tersebut di terima oleh perwaklilan dari kantor badan pertanahan nasional provinsi riau.
Sebelumnya, senin ( 25/1/21) Ketua umum HIMARI, Maulana Syaifurrasyid, ketika di konfirmasi oleh awak media melalui sambungan whatssap mengatakan agar semua tuntutan yang di usung dapat di terima baik oleh berbagai pihak.
Kami berharap semua tuntutan yang kami bawa ini dapat diterima dengan baik, kami ingin Mafia tanah di pekanbaru diberantas, juga Polda Riau segera mengirimkan SPDP ke Kejati Riau. Naikkan Status tersangka Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru Bapak Ronal Lumban Gaol dalam pelanggaran pasal 264 ayat 1 KUHAP tentang penerbitan data otentik palsu diatas putusan MA RI".
Lanjut oleh Maulana, untuk segera memecat Bapak Lumban Gaol dari Kepala Kantor pertanahan Kota Pekanbaru, dan mengusut tuntas semua oknum-oknum Badan Pertanahan nasional (BPN) yang terlibat dalam dalam penerbitan hak Guna Bangunan (HGB) Hotel Royal Asnof.
Aksi damai yang dilakukan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam HIMARI tersebut berjalan dengan kondusif dan tampak para peserta aksi menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan dengan jumlah aksi massa yang sekitar 30 orang, sesuai dengan standar protokol kesehatan. (Rikky Fermana)