PANGKALPINANG - Sejak 2 tahun terakhir PT Timah Tbk catatan kinerja perusahaan mengalami kurang baik selama 2019. Perusahaan BUMN yang dibawah naungan Erick Thorir Menteri BUMN mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 611, 28 miliar dikarenakan adanya tekanan di pos beban pokok pendapatan dan beban bunga yang menjadi salah satu sebab tergerusnya laba Timah.
Tercatat beban pokok pendapatan perseroan sebesar Rp 18, 16 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 82, 69 persen dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp 9, 92 triliun.
Sementara kewajiban perseroan tercatat sebesar Rp 15, 1 triliun. Angka ini juga mengalami peningkatan 66, 48 persen dibanding akhir tahun 2018, yang tercatat sebesar Rp 9, 07 triliun, seperti dilansir oleh Suara.Com Jum'at (6/11/2020).
Kerugian yang terus menerus tersebut menjadi sorotan dan perhatian yang serius pegiat aktivitas dan organisasi anti korupsi di Bangka Belitung, salah satunya yakni organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Pangkalpinang.
Pagi tadi, Senin (9/11/2020) puluhan mahasiswa PMII cabang Kota Pangkalpinang menggelarkan aksi demo damai didepan gerbang utama pintu masuk kantor PT Timah, salah satu tuntut mahasiswa PMII Cabang Kota Pangkalpinang meminta Reza Pahlevi selaku Direktur Utama PT Timah Tbk untuk segera mundur dari Jabatannya.
Dalam orasinya Ketua Umum PMII Cabang Kota Pangkalpinang, Burkah mengatakan bahwa PT Timah selama masa kepemimpinan Dirut PT Timah sekarang (Mochtar Reza Pahlevi Tabrani-red) sudah beberapa oknum pejabat PT Timah yang menjadi tersangka dalam kasus perkara korupsi, salah satunya kebijakan jajaran direksi PT Timah dalam membeli pasir timah berkadar rendah yang disebut Timah SHP (Sisa Hasil Produksi) dengan nama lain disebut 'Timah Terak', sehingga diduga sangat kuat salah satu faktor kerugian PT Timah, lantaran timah SHP tidak bisa dilebur untuk jadi timah balik.
Selain Burkah juga menyebutkan dengan tegas, selama kepemimpinan Reza Pahlevi banyak muncul kegaduhan dimasyarakat, diantaranya konflik Kapal Isap Produksi (KIP) milik mitra PT Timah dengan Masyarakat Nelayan.
Berikut Pernyataan Sikap Pengurus PMII Cabang kota Pangkalpinang yang disampaikan oleh Burkah :
1.Meminta kepada Direktur PT Timah Tbk, Bapak Mochtar Reza Pahlevi Tabrani untuk menertibkan soal kegiatan penambangan Timah di Babel yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta menertibkan juga oknum aparat Angkatan Laut bertugas Dilaut, yang bertindak semena-mena kepada para penambang dengan memamerkan senjata, aparat adalah Pelindung Rakyat bukan merampas hasil timah Rakyat.
2.Memohon kepada Direktur PT Timah untuk meminta Komandan Angkatan Laut Bangka Belitung (DAN LANAL BABEL) untuk nenertibkan anak buahnya yang bertugas sewenang-wenang kepada penambang Ponton Isap Produksi (PIP) yang berada dilaut Belinyu (Mengkubung).
3.Meminta Direktur PT Timah Tbk, untuk mengundurkan diri dan bertanggung Jawab atas Meruginya Hasil PT Timah pada Kuartal ketiga Tahun 2020 dengan total kerugian 225, 15 Milyar sebagaimana disampaikan oleh Menteri BUMN Bapak Erik Tohir, dimedia.
4.Meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo nelalui Mentri BUMN untuk mengganti Direktur PT Timah Tbk, bapak Mochtar Reza Pahlevi Tabrani Sebagai Direktur PT Timah Tbk.
5.Meminta Kepada DPRD Provinsi Bangka Belitung untuk menyampaikan tuntutan dan aspirssi ami sebagai Masyarakat Babel, Kepada Mentri BUMN agar Direktur PT. Timah Tbk diganti.
6.Kepada seluruh Masyarakat Nelayan Bangka Belitung kami akan selalu Siap Berjuang dan bergerak bersama.
Sementara itu Kasyono yang mewakili PT Timah, saat itu menyampaikan bahwa keinginan para Mahasiswa untuk bertemu dengan Dirut PT Timah tidak dapat terwujud lantaran Dirut PT Timah sedang tidak ada di Pangkalpinang.
Hal itu yang ungkapkan oleh Kasyono saat menemui para Mahasiswa sedang berorasi didepan Gerbang masuk Kantor Pusat PT Timah, dan saat itu juga pengurus PMII Cabang kota Pangkalpinang sempat diminta olehnya untuk mengutuskan 3 sampai 5 orang untuk masuk kedalam kantor PT Timah untuk audensi kepada pejabat PT Timah yang mewakili Dirut PT Timah, namun tawaran ini ditolak oleh para mahasiwa.
Tuntut para mahasiswa tegas mau berdialog langsung dengan Dirut PT Timah Reza Pahlevi bukan dengan perwakilan Dirut PT Timah.
" kami sudah menawarkan agar para mahasiswa mengutus utusannya untuk berdialog dengan PT Timah namun tawaran Ini ditolak oleh mahasiswa, " Ungkap Karyono.
Lanjutnya, " Kita hargai keinginan para mahasiswa yang Ingin menyampaikan aspirasinya, dan juga kita hargai kalau mereka menolak untuk tidak mau audensi
dengan siapaun kecuali dengan Pak Dirut secara langsung." Ujar Karyono.
Akhirnya, disepakati bahwa hari Senin depan (16/11/2020) mahasiswa akan kembali mendatangi PT Timah dengan agenda pertemuan bertemu langsung dengan Direktur PT Timah Reza Pahlevi untuk menyampaikan aspirasi para mahasiswa, namun ditegaskan oleh pengurus PMII Cabang Kota Pangkalpinang, jika Dirut PT Timah tetap tidak mau menerima para mahasiswa, PMII Kota Pangkalpinang berjanji akan mengajak seluruh elemen masyarakat Bangka Belitung untuk ikut aksi Demo PT Timah.
Saat berita ini dipublish redaksi Indonesiasatu.co.id masih berupaya mengkonfirmasi pihak Lanal Babel yang disebut oleh PMII Kota Pangkalpinang dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Ketua PMII Kota Pangkalpinang (Rkky Fermana)