Pangkalpinang - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pangkalpinang menerima penyerahan tersangka dan barang bukti perkara tindakan pidana korupsi (Tipikor) dalam pemberian kredit modal kerja (KMK) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero Tbk), Kamis (8 April 2021).
Berikut Press Release Nomor : PR - 01/ L.9.10/ Dip.4/ 04/ 2021 tanpa mengubah/mengedit sedikitpun narasi kalimat yang disampaikan oleh Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Pangkalpinang Ryan Sumartha Syamu, SH, MH kepada Pers Babel.
PENYERAHAN TERSANGKA DAN BARANG BUKTI PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA (KMK) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero Tbk)
Kamis 8 April 2021, dilaksanakan penyerahan tersangka dan barang bukti perkara Tindak pidana Korupsi Pemberian Fasilitas Kredit kepada 47 Debitur pada Kantor Cabang BRI Pangkalpinang dan Kantor Cabang Pembantu Depati Amir, Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2019 Dengan tersangka atas nama E selaku Credit Ivestigator (CI) pada Bank BRI Cabang Pangkalpinang sebagai penafsir harga agunan yang diajukan ke PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, tersangka H selaku Account Officer Bank BRI Pangkalpinang yang mengususlkan fasilitas Kredit Bank BRI Cabang Pangkalpinang, tersangka RA selaku Account Officer Bank BRI Pangkalpinang yang mengususlkan fasilitas Kredit Bank BRI Cabang Pangkalpinang.
Penyerahan tersangka dan barang bukti perkara tersebut dilakukan di Kejaksaan Negeri Pangkalpinang oleh Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung yang dipimpin oleh Kasi Penyidikan HIMAWAN, S.H, dan Kepala Seksi Penuntutan FRANS JOMAR KARINDA, S.H., Dan diterima langsung oleh Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pangkalpinang Eddowan,
SH MH.
Dalam serah terima tersebut dilakukan tes kesehatan dan rapit antigen, tersangka ditahan oleh Kejaksaan Negeri Pangkalpilang selaku Penuntut Umum dan dititipkan di Rutan Polres Pangkalpinang, selama 20 Hari terhitung tanggal 08 April 2021 sampai dengan 27 April 2021 yang nantinya segera akan dilimpahkan ke Pengandilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pangkalpinang.
Tersangka didalam berkas perkara dikenakan Pasal Pasal 2 ayat (1) joPasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, subsidiair Pasal 3 joPasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 65 ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman maksimal 20 Tahun dengan kerugian Negara atas nama Tersangka E sebesar Rp 16.200.000.000, 00 (enam belas milyar dua ratus juta rupiah), kerugian Negara atas nama H sebesar Rp11.400.000.000, 00 (sebelas milyar empat ratus juta rupiah) dan kerugian Negara atas nama RA sebesar Rp. 11.800.000.000.00, - (Sebelas Miliyar Delapan Ratus Juta Rupiah).
Pangkalpinang, 08 April 2021
Kepala Seksi Intelijen
Ryan Sumartha Syamu, SH, MH
Baca juga:
Tony Rosyid: Rakyat Mau Kepung Istana?
|